Rabu, 16 November 2011

Rekomendasi Workshop




REKOMENDASIWORKSHOP JAMINAN SOSIAL 2011
(seminar hasil studi YayasanBoan kerjasama dengan Yayasan Tifa Jakarta)
DIKABUPATEN SUMBAWA

Sumbawa Besar, 29 September 2011
     Workshop jaminansocial adalah seminar hasil studi Yayasan Boan Sumbawa kerjasama dengan YayasanTifa Jakarta berlangsung di Sumbawa Besar pada tanggal 29 September 2011 denganthema, “ Studi Jaminan Sosial bagi Pekerja sector informal di KabupatenSumbawa”. Workshop diikuti oleh sekitar 150 peserta terdiri dari ; KomunitasPekerja mandiri sector informal, dinas / instansi terkait Pemkab Sumbawa, LSMpemerhati masalah jaminan social dan pekerja mandiri sector informal danakademisi.

Setelah mencermatipaparan sebagai berikut ;

  1. Studi jaminan social bagi pekerja sector informal diKabupaten Sumbawa oleh : Yayasan Boan Sumbawa. 
  2.  Jaminan social tenaga kerja bagi pekerja yang melakukanpekerjaan diluar hubungan kerja (TK-LHK) oleh : PT. Jamsostek Cabang NTB. 
  3.  Kebijakan Pemerintah tentang Jaminan Sosial bagi PekerjaInformal Oleh : Dinas Tenaga kerja dan transmigrasi Kab. Sumbawa 
  4.  Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Oleh :Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa. 
  5.  Program Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos) bagiPekerja Mandiri Informal Oleh : Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa
Maka peserta workshopJaminan Sosial hasil studi YayasanBoan Sumbawa kerjasama dengan Yayasan Tifa Jakarta tahun 2011 menyampaikanRekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa sebagai berikut :
  
  1. Mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa untuk segeramemberikan perlindungan / jaminan social yang komprehensip bagi 183.796 jiwapekerja mandiri di sector informal di Kabupaten Sumbawa sebagai jaminan kepadamereka apabila terjadi resiko; sakit, kecelakaan kerja, hari tua dan meninggaldunia. 
  2.  Mendorong Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk segeramelakukan pengkajian-pengkajian terkait pembentukan Badan penyelenggara Jaminan Social Daerah (BPJSD) Kabupaten Sumbawa dalam rangka penyelenggaraanjaminan social yang komprehensip bagi 183.796 jiwa pekerja mandiri di sectorinformal di Kabupaten Sumbawa sebagaimana diamanatkan oleh UU No.32 pasal 29huruf  h tahun 2003 tentang pemerintahandaerah. 
  3.  Mendorong Yayasan Boan bekerjasama dengan Yayasan TifaJakarta untuk secara terus menerus melakukan pengkajian system jaminan socialdaerah dalam rangka membantudan memberikan kontribusi positif kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan melakukan advokasidan fasilitasi bagi komunitaspekerja sector informal di Kabupaten Sumbawa agar segera mendapatkan hak-hakdasarnya sebagai warga Negara berupa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK),Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian(JK) sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DemikianRekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani bersama untukdisampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dan semua pihak terkait agar menjadi perhatian dansecara bersama melakukan tindakanpositif dan kreatif melaksanakan amanat UUD tahun 1945,UU SJSN dan UU BPJS yang baru saja diundangkasn.

Sumbawa Besar, 29 September 2011
    Materi
  1. Materi Workshop Yayasan BOAN
  2. Hasil Sudy Yayasan BOAN
  3. Askesos - Dinas Sosial Sumbawa
  4. Jamsostek NTB
  5. Disnakertrans Sumbawa

Selasa, 15 November 2011

Logo

Misi Tifa adalah memperjuangkan masyarakat terbuka di Indonesia, yang menghormati keragaman serta menjunjung tinggi penegakan hukum, keadilan, dan persamaan.

Visi Tifa adalah sebuah komunitas dimana penduduk, pemerintah, dan sektor bisnis mendukung hak-hak individu khususnya hak dan pandangan kaum perempuan, kaum minoritas, dan kelompok marjinal lainnya, serta mendukung dan memupuk solidaritas dan tata pemerintahan yang baik.Untuk mewujudkan misi dan visi di atas, Tifa berupaya untuk memperkuat dan memberdayakan masyarakat sipil.



Ikut serta secara aktif dan kreatif membantu usaha-usaha pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan di segala bidang terutama di bidang kesejahteraan sosial

Senin, 14 November 2011

Pengobatan Tradisional


Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan/atau    perawatan cara lain  di luar  ilmu kedokteran  dan/atau ilmu   keperawatan, yang  banyak dimanfaatkan oleh  masyarakat   dalam  mengatasi   masalah  kesehatan;

bahwa  pengobatan  tradisional yang dapat  dipertanggungjawabkan  manfaat  dan keamanannya perlu   terus  dibina, ditingkatkan, dikembangkan dan diawasiuntuk digunakan dalam mewujudkan  derajat  kesehatan  yang   optimal;
Berdasarkan pertimbangan diatas maka ditetapkan   Keputusan  Menteri    Kesehatan     tentang Penyelenggaraan PengobatanTradisional ; NOMOR 1076/MENKES/SK/VII/2003
Pengobatan  tradisional  adalah  pengobatan  dan/atau    perawatan   dengan   cara,   obat   dan pengobatnya   yang  mengacu kepada  pengalaman,  ketrampilan  turun   temurun,   dan/atau pendidikan/pelatihan,   dan  diterapkan  sesuai dengan normayang berlaku dalam masyarakat.
Dewasa ini, masyarakat dunia punya kecenderungan kembali ke alam. Minatpara  praktisi   medis, dokter,   apoteker,  penyembuh dan   masyarakat   umum  kepada pengobatan      herbal /tradisional  semakin    besar.  Besarnya     minat  ini,  tidak  lain karena banyaknya  bukti  keberhasilan     pengobatan      herbal /tradisional  dalam    menyembuhkan penyakit-penyakit kronis. Sayangnya, minat yang besar akanpengobatan herbal/tradisional tidak diimbangi oleh perkembangan pelatihanpengobatan herbal di Indonesia. 
Berdasarkan hal diatas maka perlu kiranya menyelenggarakan Program   Pelatihan   Pengobatan     Herbal  /Tradisional yang bisa diikuti  secara langsung  bagi masyarakat yang punya minat untuk haltersebut. Bagi siapapun dapat mempelajari pengobatan herbal/tradisional yangsangat berguna ini.
Sasaran Pelatihan   Pengobatan   Herbal/tradisional ini dibuka   untuk umum. Artinya semua orang dari segalakalangan boleh mengikutinya. Syaratnya adalah  bisa   membaca,   menulis  dan   memahami   bahasa  Indonesia.
Dan   demi   mempersiapkan   kader  menjadi    herbalist  yang  handal,   lembaga penyelenggara harus menyusun      modul   pelatihan   pengobatan     herbal  yang   sistematis   dan  mudah dipahami.     Modul    yang  di   rancang    oleh orang yang teknis danprofessional/berpengalam, sehingga  mencakup     semua     yang  dibutuhkan   untuk   mampu  melakukan   penyembuhan   dengan  tanaman   obat tradisional   dan pesertapun siap membuka praktek sendirijika ingin.
Penyelenggaraan pengobatan tradisional bertujuan untuk :
1.     membina upaya    pengobatan tradisional;
2.     memberikanperlindungan kepada masyarakat;
3.     menginventarisasi  jumlah pengobat   tradisional, jenis  dan cara pengobatannya.
 Pengobatan      tradisional  adalah  pengobatan      dan/atau    perawatan   dengan     cara,    obat   dan    pengobatnya      yang    mengacu      kepada     pengalaman,     ketrampilan   turun  temurun,   dan/atau   pendidikan/pelatihan,   dan  diterapkan     sesuai dengan normayang berlaku dalam masyarakat.
Obat  tradisional adalah     bahan   atau  ramuan   bahan     yang  berupa    bahan     tumbuhan,      bahan  hewan,    bahan    mineral, sediaan     sarian  (galenik)  atau    campuran bahan tersebutyang secara turun temurun telah digunakan untuk     pengobatan berdasarkan pengalaman
Dalam Program      Pelatihan    Pengobatan      Herbal /tradisional ini   peserta belajar materi mencakup   4  aspek   penting,   yaitu:  aspek   teori,   aspek praktek, aspek hukum dan aspek bisnispengobatan herbal 

 ASPEK TEORI
Aspek teori pengobatan herbal mencakup:
  •  Pengertianpengobatan Tradisional
  • Mengenal berbagai tanamanobat dan manfaatnya.
  •  Memahami BagianTanaman Yang Berkhasiat Obat
  • Dasar-dasar anatomidan fisiologi manusia.
  • Membahas      gejala  dan   faktor  penyebab   penyakit-penyakit     yang   paling         banyak ditangani  oleh  herbalis,  diantarnya:  kanker,   tumor,   gangguan saluran     pernapasan, gangguan      saluran   kemih,    gangguan      saluran pencernaan,      penyakit  degeneratif   (hipertensi   dan  diabetes),   penyakit  kardiovaskuler      (seperti stroke,    jantung,   gangguan     sirkulasi   darah), penyakit   kekebalan   tubuh (autoimmune,   anemia   haemolytic,  HIV,   AIDS,  hepatitis),  infertilitas  (gangguan    fungsi  reproduksi   /  ketidaksuburan), gangguan   menstruasi,  impotensi,   ejakulasi   dini,  gangguan   fungsi   tulang dan    otot  (rematik,  nyeri   punggung    dan  asam    urat),  serta penyakit- penyakit yang umum diderita masyarakat.
 Klasifikasi danjenis pengobatan Tradisional meliputi :
  1.  Pengobat  tradisional   ketrampilan   terdiri  dari   pengobat   tradisional  pijat           urut,    patah    tulang,    sunat,    dukun    bayi,    refleksi,   akupresuris,           akupunkturis,      hiropractor    dan   pengobat     tradisional    lainnya  yang           metodenya sejenis. 
  2. Pengobat  tradisional  ramuan   terdiri  dari   pengobat   tradisional  ramuan           Indonesia (Jamu),gurah, tabib, shinshe, homoeopathy, aromatherapist  dan pengobat tradisional lainnya yangmetodenya sejenis. 
  3. Pengobat tradisional pendekatan agama terdiri daripengobat tradisional  denganpendekatan         agama Islam, Kristen,Katolik, Hindu, atau Budha. 
  4. Pengobat       tradisional  supranatural      terdiri dari   pengobat     tradisional   tenaga    dalam     (prana),   paranormal,     reiky   master,    qigong,    dukun kebatinan dan pengobat tradisional lainnya yang metodenya sejenis
 
A.   Battra     Ketrampilan     adalah    seseorang     yang    melakukan      pengobatan     dan/atau     perawatan     tradisional   berdasarkan      ketrampilan     fisik dengan     menggunakan anggotagerak dan/atau alat bantu lain, antara lain : 
  1.  Battra     Pijat Urut   adalah     seseorang     yang   melakukan      pelayanan         pengobatan   dan/atau  perawatan   dengan   cara  mengurut/memijat   bagian         atau seluruh tubuh. Tujuannya untukpenyegaran relaksasi otot hilangkan         capai, juga untuk mengatasi gangguankesehatan atau menyembuhkan        suatu    keluhan    atau penyakit.   Pemijatan    ini dapat   dilakukan   dengan         menggunakan jari tangan, telapaktangan, siku, lutut, tumit atau dibantu        alat tertentu antara lain pijat yang dilakukan oleh dukun/tukang         pijat, pijat         tunanetra, dsb. 
  2.  Battra   Patah  Tulang  adalah   seseorang  yang  memberikan   pelayanan         pengobatan        dan/atau      perawatan      patah    tulang     dengan      cara         tradisional.Disebut     Dukun   Potong    (Madura),    Sangkal   Putung   (Jawa),         Sandro Pauru (Sulawesi Selatan). 
  3. Battra   Sunat  adalah     seseorang    yang  memberikan      pelayanan     sunat         (sirkumsisi) secara tradisional.Battra sunat menggunakan istilah berbeda        seperti   Bong   Supit  (Yogya),   Bengkong  (Jawa  Barat).   Asal   ketrampilan         umumnya diperoleh secara turuntemurun. 
  4.  Battra    Dukun   Bayi  adalah    seseorang     yang  memberikan     pertolongan         persalinan   ibu  sekaligus   memberikan   perawatan  kepada   bayi   dan  ibu         sesudah   melahirkan  selama   40   hari.  Jawa   Barat   disebut  Paraji,   dukun         Rembi(     Madura   ),  Balian  Manak   (Bali),  Sandro    Pammana     (Sulawesi         Selatan), SandroBersalin (Sulawesi Tengah), Suhu Batui di Aceh. 
  5. Battra    Pijat Refleksi   adalah    seseorang     yang  melakukan     pelayanan         pengobatan dengan cara pijat denganjari tangan atau alat bantu lainnya  pada zona-zona refleksi terutama       pada telapak kaki dan/atau tangan. 
  6.  Akupresurisadalah seseorang yang melakukan pelayanan pengobatan  dengan pemijatan pada titik-titikakupunktur dengan menggunakan ujung  jari dan/atau alat bantu lainnyakecuali jarum. 
  7. Akupunkturis adalah     seseorang       yang    melakukan  pelayanan  pengobatan      dengan  perangsangan   pada   titik-titik  akupunktur   dengan  cara menusukkan jarum dan sarana lainseperti elektro akupunktur. 
  8.  Chiropractoradalah seseorang yang melakukan pengobatan kiropraksi  (Chiropractie)    dengan   cara   teknik  khusus   untuk   gangguan     otot dan         persendian. 
  9. Battra lainnya yangmetodenya sejenis
 
B.   BattraRamuan adalah seseorang   yang melakukanpengobatan dan/atau     perawatantradisional dengan menggunakan obat / ramuan   tradisional yang     berasal  dari   tanaman   (  lora   ),   fauna, bahan   mineral,   air,  dan   bahan   alam    lain, antara lain :
  1.  Battra   Ramuan       Indonesia     (  Jamu     )  adalah     seseorang      yang memberikan  pelayanan     pengobatan      dan/atau      perawatan      dengan         menggunakan ramuan   obat  dari   tumbuh-tumbuhan,   hewan,  mineral   dll         baik diramu sendiri, maupun obat jaditradisional Indonesia. 
  2. Battra Gurah     adalah    seseorang        yang   memberikan        pelayanan  pengobatan     dengan  cara  memberikan      ramuan    tetesan   hidung,   yang  berasal   dari  larutan   kulit pohon   sengguguh    dengan   tujuan   mengobati   gangguan saluran pernafasan atasseperti    pilek, sinusitis,dll. 
  3. Shinshe     adalah   seseorang     yang  memberikan  pelayanan     pengobatan dan/atau      perawatan    dengan   menggunakan ramuan  obat-obatan tradisional   Cina.  Falsafah   yang   mendasari  cara   pengobatan   ini  adalah ajaran    ”Tao   (Taoisme)”   di  mana   dasar   pemikirannya      adalah   adanya  keseimbangan antara unsur Yin dan unsur Yang. 
  4. Tabib    adalah   seseorang  yang  memberikan pelayanan  pengobatan  dengan  ramuan   obat   tradisional  yang   berasal   dari  bahan   alamiah   yang biasanya dilakukan oleh orang-orangIndia atau Pakistan. 
  5. Homoeopath adalah seseorang yang memiliki cara pengobatandengan  menggunakan  obat/ramuan  dengan dosis  minimal (  kecil  ) tetapi mempunyai potensi   penyembuhan tinggi, dengan menggunakan pendekatan holistik berdasarkankeseimbangan antara fisik, mental, jiwa  danemosi penderita. 
  6. Aromatherapist adalah seseorang yang memberikan perawatandengan menggunakan rangsangan aroma yang dihasilkan oleh sari minyak murni   ( essential oils ) yang didapat darisari   tumbuh-tumbuhan ( ekstraksidari   bunga,     buah,   daun,    biji,  kulit, batang/ranting    akar,    getah)  untuk   menyeimbangkan fisik,pikiran dan perasaan. 
  7. Battra lainnya yang metodenya sejenis. 


     ASPEK PRAKTEK

    Aspek praktekterdiri dari dua bagian, yaitu praktek penyediaan obat dan praktek pengobatanherbal.
    1.     PraktekPenyediaan Obat
    Pengobatan herbal dimulai dari penyediaan obat, karena obat herbalmerupakan hal paling penting dalam praktek pengobatan herbal. Untuk itu,  kita harus tahu cara-cara membuat obat herbalatau membeli obat herbal yang siap konsumsi.
            Carameracik obat herbal yang benar
            Caramembuat ekstrak herbal cair
            Caramembuat ekstrak herbal bubuk kering
            Caramembuat kapsul herbal
            Dimanatempat membeli bahan baku obat herbal?
            Dimanatempat membeli kapsul herbal (obat herbal) yang sudah jadi?
            Bagaimanacara membedakan obat herbal yang asli dan yang palsu?

    2.     PraktekPengobatan Herbal
            Kodeetik pengobat tradisional
            Prosedurstandar pengobatan herbal
            Bagaimanasikap seorang herbalis ketika bertemu pasien?
            TeknikPemeriksaan dan Diagnosa Tradisional
            Diagnosapenyakit melalui keluhan pasien dan hasil lab.
            Caramemberikan resep obat herbal kepada pasien.
            Bagaimanamelakukan pengobatan herbal yang efektif
            Studikasus medis dan penanganannya dengan obat herbal
            Bagaimanametodenya apabila pengobatan herbal dikombinasikan dengan
            pengobatan      lain seperti   terapi  bekam,   akupunktur,    acupressure     dan
            pengobatanlainnya?


    ASPEK HUKUM
    Kita harus tahu tentang hukum yang berlaku untuk praktek pengobatan herbal/ pengobatan tradisional di Indonesia. Hal ini penting karena akan melindungikarir kita  selama    menjadi   Herbalis.  Tujuannya      agar   kita    tidak   melakukan pelanggaran hukum yang akibatnyafatal.
            KetentuanDasar Menjadi Pengobat Herbal
            Bagaimanamembuka praktek pengobatan herbal yang legal atau sesuai
            hukumnegara Indonesia?
            Bagaimanacara mendapatkan surat izin pengobatan tradisional dari Dinas
            Kesehatan?Apa saja syaratnya? Bagaimana prosedurnya?
            Apasaja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang herbalis?
            Memahamiisi Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2003 tentang
            penyelenggaraanpengobatan tradisional di Indonesia.
            Memahamitata pelaksanaan pengobatan herbal dan cara membuat serta memberikan obatherbal kepada pasien sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    ASPEK BISNIS
            Bagaimanacara menjadi herbalis yang sukses?
            Bagaimanacara pemasaran yang efektif bagi seorang herbalis?
            Bagaimanacara membuat produk herbal sendiri?