Berita

  BKM Kemang Mawar

Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) “ KEMANG MAWAR " adalah merupakan perwujudan dari hasil rembug warga masyarakat Kelurahan Bugis dalam rangka penanggulangan Kemiskinan khususnya di wilayah Kelurahan yang terdiri dari 11 RW. dengan 37 RT. Pada tanggal 06 Desember 2007 telah disetujui adanya Badan Keswadayaan Masyarakat sebagai pimpinan kolektif dalam rangka pementasan kemiskinan di kelurahan Bugis. Badan tersebut telah disyahkan dengan Akte Notaris Drs JOKO DERPO YUWONO, SH tanggal 08 Desember 2007 nomor : 4913.
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) I Tahun Anggaran  2008 BKM Kemang Mawar telah merealisasikan Anggaran untuk kegiatan Lingkungan, Sosial dan Ekonomi serta Biaya Operasinal sebesar Rp. 300.000.000 (Tiga Ratus Juta Rupiah) yang bersumber dari dana APBN sebesar  Rp 200.000.000 dan APBD sebesar RP 100.000.000.
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan pada BLM I Tahun Anggaran 2008 adalah : Pembuatan Trotoar /Rabat Beton volume 1.535,5 m2 , Rehab Trotoar  1.358 m2 , Pembuatan SPAL 225 m3 , Rehab Spal volume 257 m3 Pembuatan/Rehab MCK Air Bersih 8 unit, Rehab Rumah Kumuh 8 unit. Sedangkan untuk kegiatan Sosial berupa : Kursus menjahit, membuat kue dan perbenkelan. Sementara untuk Kegiatan Ekonomi yaitu berupa dana bergulir pada semua RW. Sebanyak 18 kelompok dengan keanggotaan masing-masing 5 orang.
Sedangkan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) pada BLM II Tahun Anggaran  2009 BKM Kemang Mawar telah merealisasikan Anggaran untuk kegiatan Lingkungan, Sosial dan Ekonomi serta Biaya Operasinal sebesar Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) yang bersumber dari dana APBN sebesar  Rp 160.000.000 dan APBD sebesar RP 40.000.000.
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan pada BLM II Tahun Anggaran 2009 adalah : Pembuatan Trotoar /Rabat Beton volume 1.214,7 m2 , Rehab Trotoar volume 2.586,3 m2 , Pembuatan SPAL - m3 , Rehab Spal volume 20 m3 Rehab Rumah Kumuh 3 unit. Dan pembuatan Jembatan Plat 3 unit Sedangkan untuk kegiatan Sosial berupa : Kursus menjahit, mengemudi dan komputer. Sementara untuk Kegiatan Ekonomi yaitu berupa dana bergulir pada semua RW. Sebanyak 18 kelompok dengan keanggotaan masing-masing 5 orang.
Selama dua Tahun Anggaran (2008 – 2009) BKM Kemang Mawar telah mendapat bantuan dana sebesar Rp. 500.000.000. maka diharapkan pada Tahun Anggaran 2010 BLM III  dapat meningkat, mengingat banyaknya kegiatan-kegiatan yang belum dapat dikerjakan kerena keterbatasan anggaran yang tersedia, pada awalnya memang BKM  telah merencanakan dalam Program Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk tahun 2008 s/d 2010 yang lalu adalah sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar)



Oktober, Fisik PNPM-MP Tahun 2011 Rampung

By redaksi at 9 September, 2011, 10:27 am
Sumbawa Besar, Gaung NTB
Seluruh kegiatan fisik PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) tahun 2011 harus rampung dalam bulan Oktober mendatang.
Menurut Penanggung Jawab Operasional Kabupaten (PJOK), Adi Djatmoko SSos, pelaksanaan fisik PNPM-MP di 12 kecamatan sengaja dipercepat, agar perencanaan pelaksanaan PNPM-MP tahun 2012 bisa dilaksanakan pada bulan Januari.
Sejauh ini pelaksanaan fisik di lapangan ujarnya sudah mencapai 80 persen, bahkan diantaranya sudah rampung dan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat meski belum ada penyerahan. “Alhamdulilah tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan fisik, semuanya berjalan lancar,” ujarnya kepada Gaung NTB, Rabu, (7/9).
Khusus untuk PNPM-MP tahun 2012 sebut Adi, Kabupaten Sumbawa mendapat alokasi dana Rp 30 miliar atau meningkat dari tahun ini sebesar Rp 29,8 miliar.
Peningkatan alokasi ini berdampak pada turunnya cosshreaning (dana APBD) yang tadinya 25 persen menjadi 5 persen.
Selain mesti disesuaikan dengan pendapatan daerah, penurunan ini dikarenakan masih banyak daerah penerima yang tidak dapat merealisasikan cossshearing sebesar 25 persen, karena dianggap terlalu tinggi dan berimbas banyak dana yang mesti dikembalikan ke kas negara.
Mengenai lokasi pelaksanaan PNPM-MP tahun 2012 kata Adi, masih dilaksanakan di 12 kecamatan yang sama dengan sasaran yang sama pula untuk bidang kesehatan dan bidang pendidikan. “Mekanisme pencairan dananya juga sama melalui KPPN dan ditransfer langsung ke rekening Unit Pelaksana Kerja (UPK),” terangnya.
Untuk persiapan pelaksanaan PNPM-MP tahun 2012 sambungnya, tinggal melaksanakan musyawarah tingkat desa tentang penetapan anggaran masing-masing kegiatan dan kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan setelah kegiatan fisik PNPM-MP tahun 2011 rampung. “Berapa masing-masing kecamatan mendapatkan alokasi dana akan ditetapkan setelah DIPA turun, tapi sudah ada pagu indikasi anggaran untuk tiap kecamatannya,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sejak diluncurkan tahun 2007 lalu, banyak manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat dengan keberadaan PNPM-MP ini seperti memperlancar arus transportasi karena banyak jalan baru yang dibuka, termasuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat sebab banyak TK baru yang dibangun.
Begitu juga dibidang kesehatan banyak Pustu maupun Posyandu yang dibangun serta pembangunan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat.
Tidak sampai disitu, beberapa usaha baru juga mulai tumbuh lantaran di dalam PNPM-MP ini ada bantuan dana untuk kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP). “Intinya masyarakat merasa sangat terbantu dengan adanya PNPM-MP ini,” demikian Adi.

 


Realisasi Program PNPM-PD di Sumbawa Tertinggi di NTB

By redaksi at 5 August, 2011, 2:51 pm
Sumbawa Besar, Gaung NTB
Realisasi keuangan dan fisik Program Nasional Pemberdayaan Masayarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Tahun 2011 di Kabupaten Sumbawa tertinggi se Provinsi NTB. Kepala BPM-PD setempat, Drs H Johan Arifin MTP, realisasi program nasional itu telah mencapai 77 persen.
“Dari evaluasi provinsi, pencapaian realisasi keuangan dan fisik PNPM-MP di Sumbawa tertinggi di NTB. Untuk tingkat provinsi saja baru 40 persen. Sementara Sumbawa sudah 77 oersen,” terang Johan kepada Gaung NTB.
Capaian ini sambung Johan berkat kerjasama yang baik antara semua pihak yang terlibat didalamnyam baik itu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, camat, pemdes, fasilitator hingga kelompok masyarakat. “Sebenarnya target kita hanya 60 persen, tapi syukurlah mampu melebihi target,” ujarnya.
Untuk Kabupaten Sumbawa kata Johan, seluruh pelaksanaan kegiatan PNPM-MP diupayakan rampung pada bulan September mendatang.
Agar target tersebut tercapai fasilitator dilapangan akan dioptimalkan lagi dalam melakukan pendampingan terhadap kelompok masyarakat. “Ini juga dimaksudkan agar dana yang sudah dikeluarkan tidak dikembalikan ke pusat, karena ada pekerjaan yang tidak selesai,” tandasnya.
Mengenai partisipasi masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan program tersebut, Johan menilainya sangat bagus. Hal ini terlihat ketika ada persoalan dapat diselesaikan langsung ditingkat masyarakat.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk pelaksanaan PNPM-MP Tahun 2012, Kabupaten Sumbawa sudah dipastikan mendapat dana Rp 30 miliar lebih. Tahun ini total dana yang diterima Rp 29 miliar.
Untuk alokasi penerima program tersebut masih kata Johan, tengah diupayakan penambahan 2 kecamatan. Bila terealisasi, berarti ada 14 kecamatan yang akan menerima setelah sebelumnya 12 kecamatan telah ditetapkan.
Penambahan alokasi penerima ini karena masih ada 40 persen penduduk miskin, selain kemungkinan sharing APBD untuk tahun 2012 mendatang hanya 5 persen.
Selama ini dana sharing sebesar 20 persen. “Kalau hanya 5 persen, tidak terlalu memberatkan keuangan daerah,” terangnya.



Sumbawa Peroleh PNPM GSC Rp 20 Milyar

By redaksi at 3 May, 2010, 10:59 am
Sumbawa Besar, Gaung NTB
Kabupaten Sumbawa kembali memperoleh program pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri Perdesaan. Kali ini berupa Program PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC).
Kepada Gaung NTB, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Kabupaten Sumbawa, Drs H Johan Arifin MTP mengatakan, untuk program PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) ini, Kabupaten Sumbawa memeproleh bantuan dana sebesar Rp 20,4 miliar.
“Program PNPM GSC ini akan dilaksanakan di 12 kecamatan penerima program PNPM Mandiri Perdesaan,” ujar Johan seraya menyebut Program PNPM GSC merupakan program perdana.
Bila program PNPM Mandiri Perdesaan lebih focus pada kegiatan fisik sarana dan prasarana lingkungan tempat tinggal, terangnya maka di program PNPM GSC dititik beratkan untuk mendukung kegiatan di bidang kesehatan dan pendidikan.
Khusus di bidang kesehatan apa bila ada masyarakat yang mengalami kekurangan gizi termasuk tidak mampu melakukan persalinan akan dibantu melalui program tersebut, sementara di bidang pendidikan apa bila ada anak usia sekolah yang putus sekolah karena kurang biaya akan diberikan dana agar tetap bersekolah. “Intinya program PNPM GSC bertujuan mengatasi persoalan kesehatan dan pendidikan. Petunjuk teknisnya memang belum ada, tapi gambaran umumnya seperti itu,” tandasnya.
Untuk realisasi program PNPM GSC sendiri lanjutnya, saat ini sedang dilakukan sosialisasi oleh tim fasilitator.
Namun yang pasti masyarakat langsung yang akan melaksanakan apa-apa saja yang menjadi kebutuhannya yang telah dimusyawarahkan di tingkat desa. “Masing-masing wilayah nanti bervariasi menerima dana PNPM GSC ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Johan, berpesan mengingat program PNPM ini merupakan satu kesatuan yang dari pelaksanaan hingga pengawasannya dilakukan pemerintah dan pemerintah dalam hal ini hanya memfasilitasi terhadap kelancarannya, apa bila ada masalah yang dihadapi masyarakat hendaknya dapat diselesaikan.
Sebab kalau persoalan itu tidak mampu dituntaskan maka pemerintah dapat menghentikannya bila memang berpotensi terlambat. “Kalau dihentikan kan masyarakat sendiri yang rugi. Untuk itu sekali lagi saya ingatkan apabila ada masyarakat diharapkan mampu diselesaikan dengan cara musyawarah,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar